Powered By Blogger

Senin, 20 Juni 2011

Sebagai seorang ibu yang pintar buat anaknya kita dituntut untuk benar-benar tahu bagaimana menghadapi setiap kondisi anak. Terutama tentang tumbuh kembang anak dan kesehatan anak. Bayi dan anak-anak rentan sekali terserang penyakit makanya tak heran kalau sering sekali mereka demam. Jadi sebagai orang tua kita harus belajar dan tahu tentang apa itu demam. Liyut akan berbagi pembahasan dari dr. Tri Rejeki Herdiana di Liputan 6 soal menangani demam pada si kecil.

Demam pada bayi

Demam adalah peningkatan suhu tubuh melebihi normal. Temperatur normal tubuh berkisar antara 36-38 derajat celcius. Anak Anda mengalami demam apabila dengan pengukuran suhu temperatur :
Termometer pada rektum atau anus melebihi 38 derajat celcius
Termometer pada mulut melebihi 37,5 derajat celcius
Termometer pada ketiak melebihi 37 derajat celcius

Apa Penyebab Demam?
Demam terjadi ketika “termostat” dalam tubuh meningkatkan temperatur tubuh di atas batas normal. Termostat ini berada di salah satu bagian otak yang disebut dengan hipotalamus. Hipotalamus akan mengatur temperatur tubuh yang sesuai dan akan mengirimkan sinyal ke tubuh untuk menjaga temperatur normal.

Terkadang hipotalamus akan “mengatur” temperatur tubuh menjadi lebih tinggi sebagai respon terhadap infeksi, penyakit, dan penyebab lainya. Para peneliti mengemukakan bahwa peningkatan temperatur tubuh merupakan cara tubuh untuk melawan kuman yang menyebabkan infeksi dan membuat tubuh sebagai tempat yang tidak nyaman bagi kuman tersebut.
Demam merupakan suatu gejala dan bukanlah penyakit. Demam dapat disebabkan karena infeksi, kondisi yang terlalu panas, imunisasi, dan penyebab lainnya.
Bagaimana mengukur suhu pada anak?
Mengukur suhu dengan menggunakan tangan pada dahi, pipi, atau perut anak bukanlah cara yang baik untuk mengukur demam. Anda sebaiknya mengukur peningkatan suhu pada anak menggunakan termometer untuk meyakinkan bahwa anak Anda terkena demam. Jenis termometer di antaranya adalah termometer raksa, termometer digital, dan termometer timpanik yang diletakkan pada telinga. Cara pengukuran termometer raksa di antaranya adalah :

Read More »

Tips Memilih Dokter Anak

April 12th, 2011

Dokter Anak
Sebagai orang tua ingin anaknya selalu sehat tapi tumbuh sehat bukan berarti tidak butuh dokter anak. Beberapa ibu sering mempunyai masalah soal ketidakcocokannya sama dokter anak yang mereka datangi dan tak jarang juga bayi atau anak yang tidak cocok sama dokternya. Terus bagaimana cara memilih dokter anak yang sesuai kriteria yang sesuai dengan orang tua dan anak.

Saatnya menjadi orang tua yang cerdas dalam menghadapi dokter dan menangani kesehatan anak, Beda orang, beda pula informasi tentang seorang dokter. Kita harus jadi orang tua pasien yang pintar dan pilih dokter anak yang baik. Bagaimana caranya?
- Pilih dokter yang direkomendasikan atas dasar profesionalisme yang bersangkutan, bukan atas ramainya pasien atau mujarabnya obat yang diberikan
- Jam praktik yang memungkinkan orang tua untuk mendampingi anak, terutama jika kedua orang tua bekerja
- Punya sistem pengaturan dokter pengganti, apabila dokter tersebut tidak berada di tempat
- Idealnya, dokter tersebut mempunyai akseske rumah sakit sehingga dapat memberi rujukan jika diperlukan
- Pilih dokter yang terbuka, informatif, ramah termasuk bahasa tubuhya serta mau mendengarkan dengan ikhlas dan tanpa buru-buru sehingga anda nyaman bertanya dan berdiskusi
- Pilih dokter yang mau meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan anak dan berusaha mengenal lebih dekat dengan si kecil. Termasuk sabar menunggu ketika si kecil ketakutan
- Cari tahu apakah dokter tersbut memiliki persamaan persepsi dalam pengasuhan anak. Misalnya soakl pemberian antibiotik yang rasional dan juga kehati-hatian dalam pemberian obat.

Demi kesehatan dan perkembangan si kecil, orang tua wajib bertanya banyak hal dan berdiskusi dengan dokter anak. Kebanyakan orang tua hanya pasrah dan menuruti kata dokter tanpa banyak bertanya
Tidak ada salahnya sebagai orang tua harus benar-benar teliti dalam menentukan apa saja yang berhubungan dengan anak. Kunci jadi orang tua yang sukses membesarkan anak adalah selalu mau belajar dan belajar.

Read More »

Tips Cegah Biang Keringat Pada Anak

April 19th, 2011

Biang keringat
Cuaca yang tidak menentu ini tidak hanya berimbas pada orang dewasa, tapi juga pada anak-anak. Mereka biasanya jadi mudah terkena biang keringat. Kalau anak terserang biang keringat biasanya anak jadi tidak nyaman dan membuat anak jadi rewel. Berikut beberapa kiat untuk menghindari anak dari biang keringat yang membandel.
- Bahan Baju
Pakailah baju dengan bahan katun agar keringat mudah terserap.
- Ganti Baju
Segera ganti baju si kecil bila terlihat basah karena keringat.
- Cukup Ventilasi
Anak akan merasa nyaman ketika suhu lingkungan tidak terlalu tinggi. Jika cuaca sangat panas, tidak ada salahnya menyalakan AC atau kipas angin di rumah.
- Batasi popok sekali pakai
Popok sekali pakai memang berdaya serap tinggi. Sayangnya, popok ini juga bisa membuat lembab daerah yang tertutup olehnya. Jadi batasi penggunaannya.
- Cukup Minum
Keringat adalah proses keluarnya cairan dari dalam tubuh. Agar cairan tubuh tergantikan sebaiknya beri air putih yang memadai pada anak, terutama ketika ia
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar